Jumat, 02 November 2012

ketawang, grabag, magelang



Narasi Ringkas Dusun Ketawang, Desa Ketawang, Kabupaten Magelang
KKN Reguler Antar Waktu Unit 103
Universitas Islam Indonesia
2011/2012

Oleh: Dyah Meta Arumsari

Kecamatan Grabag merupakan kecamatan terluas nomer 2 dikawasan Kabupaten Magelang. Kecamatan Grabag merupakan kumpulan dari beberapa kelurahan atau desa yang memiliki banyak potensi dalam berbagai bidang. Salah satu yang perlu ditonjolkan adalah tempat wisata dan kuliner yang menghiasi dan melengkapi indahnya Kecamatan Grabag.  Suasana asri nan dan udara yang memiliki suhu yang dingin merupakan suatu ciri dari kecamatan Grabag. Terdapat air terjun sekar langit yang memiliki keindahan mata air alam, tidak kalah indah juga  dengan pemandangan pegunungan alamnya yaitu bukit telomoyo, adajuga pemandian air hangat yang kerap ramai yaitu pemandian candi umbul, wisata lainnya yaitu telaga bleder, telaga dengan pemandangan indah dan suasana yang sejuk juga menjadi potensi bagi Kecamatan Grabag ini sendiri.
Salah satu desa yang juga mendorong kekokohan Kecamtan Grabag yaitu Desa Ketawang. Desa yang belum lama terbentuk tatanan pemerintahannya ini memiliki luas 320234 Ha. Desa Ketawang memiliki 6 Dusun yang bisa dibilang cukup mandiri. 6 Dusun tersebut meliputi dusun Ketawang, Lawang, Sorobayan, Ngepoh, Gubugan, Maron dan Pakel.
Salah satu dusun yang menjadi pusat dari kelurahan Ketawang yaitu Dusun Ketawang. Banyak hal yang menjadikan dusun Ketawang bisa disebut sebagai dusun yang mandiri. Dusun yang memiliki luas wilayah yang bisa dibilang cukup ini memiliki banyak potensi dibidang kerajinan, dan kesenian, adapun kerajinan yang dihasilkan adalah kranjang yang hampir setiap rumah hasilkan. Kesenian yang melestari di dusun ketawang ini adalah jatilan, kobro siswo, karawitan, dan juga topeng ireng. Semua kebudayaan itu tertata rapi dan terlembaga di dusun Ketawang.
Dusun Ketawang ,merupakan  dusun yang letaknya bisa dibilang relatif strategis dibandingkan dengan dusun yang lain. Daerah yang dihuni oleh 612 jiwa ini terbagi menjadi dua daerah yaitu daerah dusun Ketawang dan Peting. Kedua daerah itu terbagi menjadi 9 RT dan 2 RW. Pemerintahan dusun dipimpin oleh seorang kapala dukuh yang juga bertanggungjawab atas dusun Ketawang ini.
Berdasarkan observasi dan tinjau lapangan yang berjalan 80% dari hasil total, didapatkan data bahwa Dusun ketawang –Peting memiliki 156 kepala keluarga yang mayoritas beragama islam. Adapun fasilitas yang ada di dusun Ketawang ini salah satunya yaitu, akses masjid dan mushola yang digunakan untuk memudahkan masyarakat untuk beribadah, pemakanan umum, sekolah dasar yang relatif dekat. Disamping itu dusun Ketawang juga memiliki aula TPA yang dipergunakan anak-anak untuk belajar agama yaitu TPA Al-Irsyad.
Dusun Ketawang merupakan daerah yang luas dengan area persawahan, dan perkebunan hal ini disebabkan mayoritas 95% dari penduduk Dusun Ketawang memiliki matapencaharian sebagai petani baik sawah maupun perkebunan. Tembakau, kapulaga, cabai, ketela dan jagung menjadi tanaman mayoritas di Dusun Ketawang. Pendapatan per kapita di Dusun inilah yang menjadi kelemahan dalam sektor ekonomi, dalam satu tahunnya penduduk hanya mampu mengkalkulasikan pendapatannya kurang dari 1 juta.  Hal ini kurang mampu terdongkrak dikarenakan tingkat pendidikan yang rendah. Kepala keluarga (bapak dan ibu) rata-rata hanya bersekolah sampai bangku Sekolah Dasar saja. Hal inilah yang menjadi permasalahan di dalam pendidikan anak. Meskipun begitu beberapa KK juga sadar akan investasi dimasa depan salah satunya investasi yang hampir dimiliki oleh setiap warga. Selain tanah adapula investasi dalam bidang ternak. Jumlahnya peternak sebanding lurus dengan mayoritas mata pencaharian penduduk. Ternak Sapi lebih mendominasi dibandingkan dengan, kambing, mentok, kelinci.
Dikarenakan pendidikan yang kurang dan persaudaraan yang akrab di Dusun ini, banyak masyarakatan dusun Ketawang yang belum menyadari akan pentingnya surat tanah. Sebagian besar tanah hanya bersurat desa, dan gabungan yang disebut dengan kitir. Sama halnya dengan akta, sekitar 60% dari orang tua tidak mementingkan akan adanya akta kelahiran. Adapun yang terlalu menjadi sorotan yaitu pentingnya surat ijin mengemudi yang hanya dimiliki 5% dari total mayarakat untuk itu perlu diadakannya adanya penyuluhan lalu lintas untuk dusun ini.
Dusun yang ralatif mandiri ini memiliki beberapa kegiatan rutin yang menandakan warga dusun Ketawang memiliki potensi untuk maju lebih baik lagi. Beberapa contoh yang menandakan dusun ini aktif adalah gerakan PKK yang sudah dilaksanakan rutin setiap Minggu Kliwon, adanya kelompok tani yang juga sudah terbentuk, kepengurusan kesehatan dusun seperti cek kesehatan manula dan balita yang rutin bekerjasama dengan Puskesmas setempat dan masih banyak lagi.



Beberapa uraian di atas menandakan bahwa Dusun Ketawang memiliki potensi untuk menjadi dusun yang mandiri dan berkembang.

5 komentar:

  1. Mohon diteliti untuk nama dusun Bawang bukan Lawang

    BalasHapus
  2. Artikel yang bagus.. Salam dari warga ketawang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Desa yang selalu kami rindukan...salam kembali untuk warga ketawang

      Hapus
  3. Dukuh Peting.. dulu aku ikut nenek disini.. aku 1965 sekolah di SD ketawang aku rindu sdh lama tdk menengok daerah masa kecilku... apa teman2ku masih ingat aku ya...nama panggilan kecilku totok. Teman kecilku dulu suka memanggilku dengan mas Agus..

    BalasHapus