Narasi Ringkas Dusun Ketawang, Desa
Ketawang, Kabupaten Magelang
KKN Reguler Antar Waktu Unit 103
Universitas Islam Indonesia
2011/2012
Oleh:
Dyah Meta Arumsari
Kecamatan
Grabag merupakan kecamatan terluas nomer 2 dikawasan Kabupaten Magelang.
Kecamatan Grabag merupakan kumpulan dari beberapa kelurahan atau desa yang
memiliki banyak potensi dalam berbagai bidang. Salah satu yang perlu
ditonjolkan adalah tempat wisata dan kuliner yang menghiasi dan melengkapi
indahnya Kecamatan Grabag. Suasana asri
nan dan udara yang memiliki suhu yang dingin merupakan suatu ciri dari
kecamatan Grabag. Terdapat air terjun sekar langit yang memiliki keindahan mata
air alam, tidak kalah indah juga dengan
pemandangan pegunungan alamnya yaitu bukit telomoyo, adajuga pemandian air
hangat yang kerap ramai yaitu pemandian candi umbul, wisata lainnya yaitu
telaga bleder, telaga dengan pemandangan indah dan suasana yang sejuk juga
menjadi potensi bagi Kecamatan Grabag ini sendiri.
Salah
satu desa yang juga mendorong kekokohan Kecamtan Grabag yaitu Desa Ketawang.
Desa yang belum lama terbentuk tatanan pemerintahannya ini memiliki luas 320234
Ha. Desa Ketawang memiliki 6 Dusun yang bisa dibilang cukup mandiri. 6 Dusun
tersebut meliputi dusun Ketawang, Lawang, Sorobayan, Ngepoh, Gubugan, Maron dan
Pakel.
Salah
satu dusun yang menjadi pusat dari kelurahan Ketawang yaitu Dusun Ketawang.
Banyak hal yang menjadikan dusun Ketawang bisa disebut sebagai dusun yang
mandiri. Dusun yang memiliki luas wilayah yang bisa dibilang cukup ini memiliki
banyak potensi dibidang kerajinan, dan kesenian, adapun kerajinan yang
dihasilkan adalah kranjang yang hampir setiap rumah hasilkan. Kesenian yang
melestari di dusun ketawang ini adalah jatilan, kobro siswo, karawitan, dan
juga topeng ireng. Semua kebudayaan itu tertata rapi dan terlembaga di dusun
Ketawang.
Dusun
Ketawang ,merupakan dusun yang letaknya
bisa dibilang relatif strategis dibandingkan dengan dusun yang lain. Daerah
yang dihuni oleh 612 jiwa ini terbagi menjadi dua daerah yaitu daerah dusun Ketawang
dan Peting. Kedua daerah itu terbagi menjadi 9 RT dan 2 RW. Pemerintahan dusun
dipimpin oleh seorang kapala dukuh yang juga bertanggungjawab atas dusun
Ketawang ini.
Berdasarkan
observasi dan tinjau lapangan yang berjalan 80% dari hasil total, didapatkan
data bahwa Dusun ketawang –Peting memiliki 156 kepala keluarga yang mayoritas
beragama islam. Adapun fasilitas yang ada di dusun Ketawang ini salah satunya
yaitu, akses masjid dan mushola yang digunakan untuk memudahkan masyarakat
untuk beribadah, pemakanan umum, sekolah dasar yang relatif dekat. Disamping
itu dusun Ketawang juga memiliki aula TPA yang dipergunakan anak-anak untuk
belajar agama yaitu TPA Al-Irsyad.
Dusun
Ketawang merupakan daerah yang luas dengan area persawahan, dan perkebunan hal
ini disebabkan mayoritas 95% dari penduduk Dusun Ketawang memiliki
matapencaharian sebagai petani baik sawah maupun perkebunan. Tembakau,
kapulaga, cabai, ketela dan jagung menjadi tanaman mayoritas di Dusun Ketawang.
Pendapatan per kapita di Dusun inilah yang menjadi kelemahan dalam sektor
ekonomi, dalam satu tahunnya penduduk hanya mampu mengkalkulasikan
pendapatannya kurang dari 1 juta. Hal
ini kurang mampu terdongkrak dikarenakan tingkat pendidikan yang rendah. Kepala
keluarga (bapak dan ibu) rata-rata hanya bersekolah sampai bangku Sekolah Dasar
saja. Hal inilah yang menjadi permasalahan di dalam pendidikan anak. Meskipun
begitu beberapa KK juga sadar akan investasi dimasa depan salah satunya
investasi yang hampir dimiliki oleh setiap warga. Selain tanah adapula investasi
dalam bidang ternak. Jumlahnya peternak sebanding lurus dengan mayoritas mata
pencaharian penduduk. Ternak Sapi lebih mendominasi dibandingkan dengan,
kambing, mentok, kelinci.
Dikarenakan
pendidikan yang kurang dan persaudaraan yang akrab di Dusun ini, banyak
masyarakatan dusun Ketawang yang belum menyadari akan pentingnya surat tanah.
Sebagian besar tanah hanya bersurat desa, dan gabungan yang disebut dengan
kitir. Sama halnya dengan akta, sekitar 60% dari orang tua tidak mementingkan akan
adanya akta kelahiran. Adapun yang terlalu menjadi sorotan yaitu pentingnya
surat ijin mengemudi yang hanya dimiliki 5% dari total mayarakat untuk itu
perlu diadakannya adanya penyuluhan lalu lintas untuk dusun ini.
Dusun
yang ralatif mandiri ini memiliki beberapa kegiatan rutin yang menandakan warga
dusun Ketawang memiliki potensi untuk maju lebih baik lagi. Beberapa contoh
yang menandakan dusun ini aktif adalah gerakan PKK yang sudah dilaksanakan
rutin setiap Minggu Kliwon, adanya kelompok tani yang juga sudah terbentuk,
kepengurusan kesehatan dusun seperti cek kesehatan manula dan balita yang rutin
bekerjasama dengan Puskesmas setempat dan masih banyak lagi.
Beberapa
uraian di atas menandakan bahwa Dusun Ketawang memiliki potensi untuk menjadi
dusun yang mandiri dan berkembang.
salam dari orang pesidi
BalasHapuskhozin
Mohon diteliti untuk nama dusun Bawang bukan Lawang
BalasHapusArtikel yang bagus.. Salam dari warga ketawang.
BalasHapusDesa yang selalu kami rindukan...salam kembali untuk warga ketawang
HapusDukuh Peting.. dulu aku ikut nenek disini.. aku 1965 sekolah di SD ketawang aku rindu sdh lama tdk menengok daerah masa kecilku... apa teman2ku masih ingat aku ya...nama panggilan kecilku totok. Teman kecilku dulu suka memanggilku dengan mas Agus..
BalasHapus